“Sering kebas atau kesemutan pada tangan atau kaki, biasanya merupakan tanda awal dari penyakit saraf neuropati. Namun, tak hanya itu, ada beberapa gangguan kesehatan lain yang juga ditandai dengan kebas berulang.”

Benarkah Sering Kebas Menandai Masalah Saraf? Ini Faktanya

Masalah saraf merupakan gangguan kesehatan yang tidak dapat diremehkan. Sebab, hingga saat ini, kondisi tersebut masih menjadi salah satu pemicu disabilitas paling umum di dunia. Perlu diingat bahwa gangguan pada sistem saraf dapat ditandai oleh beberapa hal. Salah satunya adalah kesemutan, kebas atau mati rasa yang berulang. 




Namun, benarkah sering kebas benar-benar menunjukkan indikasi akan adanya masalah saraf? Yuk, simak penjelasannya di sini! 

Dapat Menjadi Gejala Awal Neuropati 

Sering kebas atau kesemutan pada tangan atau kaki, merupakan tanda awal dari penyakit saraf neuropati. Perlu diingat bahwa neuropati merupakan penyakit saraf yang terjadi akibat kerusakan saraf yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang (saraf perifer). 

Kondisi ini sering menyebabkan kelemahan, mati rasa dan nyeri, biasanya di tangan dan kaki. Selain itu, neuropati juga dapat mempengaruhi area dan fungsi tubuh lainnya termasuk pencernaan, buang air kecil dan sirkulasi.

Salah satu penyebab paling umum dari neuropati adalah diabetes.  Namun, neuropati juga dapat terjadi akibat cedera traumatis, infeksi, masalah metabolisme, penyebab bawaan, dan paparan racun. Mereka yang mengidap neuropati umumnya menggambarkan rasa sakit sebagai menusuk, membakar atau kesemutan. 

Dalam banyak kasus, gejalanya dapat membaik, terutama jika penyakit ini disebabkan oleh kondisi yang dapat diobati. Biasanya, penggunaan obat-obatan yang diresepkan dokter juga dapat mengurangi nyeri akibat neuropati.

Gangguan Kesehatan Lain yang juga Dapat Memicu Kebas

Selain neuropati, ada beberapa gangguan kesehatan lain yang juga dapat menimbulkan kebas berulang sebagai gejalanya. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan tersebut: 

1. Aneurisma otak

Aneurisma otak merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya tonjolan atau balon di pembuluh darah otak. Perlu diketahui bahwa aneurisma (tonjolan) pada otak tersebut dapat bocor atau pecah, menyebabkan pendarahan ke otak (stroke hemoragik). 

Paling sering, aneurisma otak pecah terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak. Aneurisma yang pecah dengan cepat membutuhkan perawatan medis segera. Sebab, jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa pengidapnya. 

2. Stroke

Stroke merupakan gangguan kesehatan yang terjadi saat pasokan darah ke otak mengalami hambatan atau berkurang. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh  penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). 

Tanpa pasokan darah yang tepat, otak manusia tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi. Alhasil, sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Karena itu, stroke yang tidak ditangani secara tepat, pada akhirnya dapat menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

3. Penyakit Guillain Barre

Sindrom atau penyakit Guillain-Barre adalah gangguan langka yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh malah menyerang saraf. Penyakit ini biasanya ditandai dengan kesemutan atau kebas pada kaki atau tangan sebagai gejala awalnya. 

Sensasi ini dapat dengan cepat menyebar, akhirnya melumpuhkan seluruh tubuh seseorang yang terkena penyakit ini. Ketika sudah semakin parah, pengidap sindrom Guillain-Barre memerlukan perawatan di rumah sakit. 

Sayangnya, hingga saat ini, penyebab pasti sindrom Guillain-Barre tidak diketahui. Kendati demikian, ada beberapa faktor risiko yang dianggap dapat memicu terjadinya penyakit ini. Salah satunya adalah infeksi virus Zika. 

Itulah penjelasan mengenai pertanyaan apakah sering kebas menandai masalah saraf. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar kondisi kebas, atau memiliki keluhan tersebut, segeralah hubungi dokter. 

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Numbness. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Peripheral neuropathy. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Guillain-Barre syndrome. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Stroke.