“Ketika seseorang bernostalgia dan berfokus pada hal-hal yang menyenangkan, emosi positif ini akan memberikan manfaat untuk kesehatan mental. Namun, bila hanya berfokus pada hal-hal negatif, bernostalgia hanya akan melemahkan dan memperburuk emosi.”

Ketahui Manfaat Bernostalgia bagi Kesehatan Mental

Apakah kamu termasuk orang yang lebih senang mendengarkan lagu-lagu lama ketimbang musik-musik zaman sekarang? Misalnya, lagu-lagu era 80-an atau 90-an? Apalagi jika kalau kamu kelahiran 80-an, bernostalgia dengan lagu lama memang sangat menyenangkan.

Bahkan, bernostalgia dengan lagu-lagu lama dapat bermanfaat untuk kesehatan mental. Ketika kamu mengenang masa-masa indah melalui melodi lagu lama, mood akan menjadi lebih baik, sehingga mengurangi kecemasan dan menurunkan stres. Informasi selengkapnya mengenai manfaat nostalgia bagi kesehatan mental bisa dibaca di sini!

Belajar dari Kesalahan dengan Bernostalgia

Pada masa perang dulu, nostalgia dianggap sebagai gangguan kesehatan mental. Ini karena kerinduan saat bernostalgia dianggap dapat menurunkan semangat hidup. Di masa perang, nostalgia dianggap sebagai suatu tekanan emosional pada tentara, sehingga mereka kerap mengalami kesedihan, penurunan indra, dan kelemahan fisik. Namun, dalam perkembangannya, nostalgia tidak lagi berkonotasi negatif, tetapi juga membangun psikologi positif. 

Terutama bila orang-orang mengingat memori masa kecil dan remaja yang dibangun salah satunya dengan mendengarkan lagu. Nostalgia yang melibatkan kenangan positif ini pun akan memberikan manfaat untuk kesehatan mental.

Berikut ini adalah manfaat nostalgia untuk kesehatan mental:

1. Membangun Semangat

Dengan bernostalgia, seseorang bisa melakukan perenungan tentang apa saja yang sudah ia lalui sehingga bisa berada di posisi yang sekarang. Hal ini pun akan memberikan semangat dan keyakinan kalau kamu ternyata setangguh itu karena berhasil melalui banyak hal.

2. Belajar dari Kesalahan

Waktu akan membuat seseorang menjadi lebih bijaksana. Mengingat masa lalu, tentang kesalahan apa yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, akan membuat kamu lebih bijaksana dalam mengambil keputusan di masa sekarang.

3. Kenangan Manis yang Memberikan Sejumput Kebahagiaan

Pernahkah kamu tiba-tiba tertawa saat mendengarkan suatu lagu, karena tiba-tiba teringat dengan suatu kejadian di masa lalu? Atau saat melihat album foto di mana orang tuamu menggendong kamu di perayaan ulang tahun, dan sejenak hatimu menghangat karena memori dulu?

Kenangan manis ini memberikan sejumput kebahagiaan karena kenangan menyenangkan di masa lalu yang kamu ingat kembali.

Bernostalgia Bisa Menyehatkan Mental

Nostalgia dapat membuat seseorang terhubung dengan keluarga dan teman-teman. Namun, tentu saja jika terlalu fokus pada kenangan masa lalu juga dapat mencegah kamu untuk melanjutkan hidup.

Nostalgia memang tidak selalu tentang kenangan yang positif. Pastinya, di masa lalu ada juga kejadian atau peristiwa sedih.  Nah, di sinilah peran personalnya, bagaimana menggunakan nostalgia sebagai kekuatan, bukan kelemahan. 

Ketika kamu bernostalgia dan berfokus pada hal-hal yang menyenangkan, emosi positif ini akan membawa kamu pada kesehatan mental yang lebih baik. Namun, bila hanya berfokus pada hal-hal negatif, bernostalgia hanya akan melemahkan dan memperburuk emosi.

Pada akhirnya, penggunaan nostalgia yang sehat bukanlah tentang mundur ke masa lalu, melainkan menjelajahi masa lalu untuk mendorong menuju ke masa depan. Nostalgia pun bisa menjadi meditasi spiritual untuk mengenang, merenung, dan mengambil hikmah dari apa yang sudah terjadi.

Referensi:
Global Health & Pharma. Diakses pada 2022. Nostalgia: How Does It Help Our Mental Health?
Apa PsycNet. Diakses pada 2022. Looking back to move forward: Nostalgia as a psychological resource for promoting relationship goals and overcoming relationship challenges.
White Swan Foundation. Diakses pada 2022. Feeling nostalgic in moderation might be good for you.
Psych Central. Diakses pada 2022. The Benefits of Nostalgia.
New York Times. Diakses pada 2022. What Is Nostalgia Good For? Quite a Bit, Research Shows.