“Perdarahan subkonjungtiva bisa terjadi karena banyak hal, salah satunya karena paparan gas air mata. Pastikan untuk tidak mengucek mata agar iritasi tidak bertambah buruk.”

Sebabkan Mata Merah, Ini 6 Penanganan Perdarahan Subkonjungtiva

Organ mata dilindungi oleh sebuah lapisan tipis yang dikenal dengan nama konjungtiva. Bagian lapisan ini memiliki banyak sekali pembuluh darah kecil yang sangat mudah pecah. Saat pembuluh darah pecah, kamu akan melihat adanya bintik berwarna merah seperti darah pada bagian putih mata. 

Kondisi ini selanjutnya dikenal dengan perdarahan subkonjungtiva. Gangguan ini terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah tepat di bagian bawah konjungtiva. Lapisan ini tidak dapat menyerap darah dengan segera sehingga darah akan terperangkap. 

Penyebab Perdarahan Subkonjungtiva

Sebenarnya, perdarahan subkonjungtiva bukan menjadi kondisi yang berbahaya dan mengancam nyawa. Penyebabnya juga sangat beragam, mulai dari batuk hingga bersin yang terlalu kuat. 

Selain itu, ada pula kondisi medis tertentu yang turut memicu gangguan penglihatan ini, seperti hipertensi, diabetes, masalah pembekuan darah, dan pemakaian obat pengencer darah. 

Beberapa kondisi cedera juga dapat membuat mata mengalami perdarahan subkonjungtiva. Misalnya hantaman benda keras atau mata mengalami trauma (paparan zat kimia berbahaya, termasuk gas air mata). 

Penanganan Perdarahan Subkonjungtiva

Perdarahan subkonjungtiva sebenarnya tidak membutuhkan penanganan tertentu. Apabila muncul iritasi pada mata, kamu dapat membersihkan mata dengan menggunakan obat tetes mata. 

Selain itu, obat tetes mata juga memberikan manfaat untuk meringankan gatal yang muncul saat kamu mengalami perdarahan subkonjungtiva. Kecuali atas saran dari dokter, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi obat NSAID seperti naproxen, ibuprofen, aspirin, dan lainnya. 

Bukan tanpa alasan, obat tersebut justru bisa membuat perdarahan yang kamu alami menjadi lebih buruk. Adapun cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat mata menjadi lebih cepat, yaitu:

  1. Sebaiknya tidak menggosok mata terlalu berlebihan.
  2. Tidak memakai lensa kontak selama beberapa waktu tertentu. 
  3. Menghindari paparan asap rokok yang bisa membuat mata menjadi semakin teriritasi. Kamu bisa memakai kacamata untuk membantu melindungi mata dari asap rokok dan debu. 
  4. Tidak memakai riasan pada mata pada waktu tertentu.
  5. Memakai obat tetes mata secara teratur. 
  6. Sesering mungkin mengistirahatkan mata. Hindari berbagai aktivitas yang membuat mata menjadi mudah lelah.

Sebab, kebanyakan kasus rusaknya pembuluh darah, termasuk perdarahan subkonjungtiva dapat membaik dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Bintik darah yang ukurannya lebih besar bisa jadi memerlukan waktu lebih lama sampai sepenuhnya hilang. Ketika bercak menghilang, warna putih pada bagian mata yang teriritasi juga bisa berubah, lebih seperti memar yang sembuh perlahan. 

Kamu harus segera melakukan pengobatan medis apabila mengalami rasa nyeri. Sebab, bisa jadi ada indikasi lain yang lebih serius dan berbahaya. Misalnya hifema, kondisi ketika terdapat kumpulan darah pada bagian depan mata yang memiliki warna. 

Jika kamu mengidap perdarahan subkonjungtiva, dokter biasanya akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan tertentu, guna mengetahui apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi. Terkadang, ada pula kondisi medis yang memiliki hubungan dengan pembekuan darah, misalnya penyakit von Willebrand dan hemofilia menyebabkan seseorang akan lebih sering mengalami perdarahan subkonjungtiva.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Subconjunctival Hemorrhage.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Subconjunctival hemorrhage (broken blood vessel in eye).
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2022. Subconjunctival Hemorrhage.
Kompas.com. Diakses pada 2022. Viral, Foto Mata Merah Disebut akibat Terkena Gas Air Mata, Ini Kata Dokter.